Pengertian Ekosistem Padang Pasir
Ada bermacam-macam jenis ekosistem, mulai dari ekosistem air, darat, maupun buatan. Salah satu ekosistem darat adalah Ekosistem Padang Pasir atau yang biasa disebut gurun.
Ekosistem ini sangat mudah dikenali. Ciri-cirnya adalah suhu udara yang panas di siang hari, tanah yang gersang dan tidak subur, curah hujan sangat rendah, perbedaan suhu antara malam dan siang hari sangat signifikan (siang panas, sedangkan malam hari sangat dingin). Ekosistem ini banyak kita temui di benua Afrika.
Komponen Pendukung Ekosistem Padang Pasir
Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme yang mendukung terbentuknya ekosistem padang pasir.
- Autotrof
Organisme ini bisa membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari, air dan komponen udara. Organisme autotrof pada ekosistem ini adalah tanaman.
Keadaan lingkungan yang sangat panas di padang pasir, mempengaruhi jenis tanaman mana yang bisa bertahan hidup di daerah seperti ini. Misalnya saja kaktus, tanaman ini sangat cocok hidup di daerah gurun karena memang tidak terlalu banyak membutuhkan air. Daun-daunnya yang menyerupai jarum, mencegah evaporasi (penguapan) kadar air dalam kaktus ke udara secara berlebihan, sehingga kaktus tetap memiliki kadar air yang cukup pada batangnya.
- Heterotrof
Organisme ini adalah jenis organisme yang merupakan konsumen karena memang tidak bisa membuat makanan sendiri seperti tanaman. Organisme jenis ini adalah para hewan herbivora atau pemakan tanaman.
Hewan herbivora di ekosistem padang pasir ini bukanlah hewan pemakan rumput biasa. Contohnya onta atau unta. Hewan herbivora ini bisa bertahan hidup di padang pasir yang gersang dan kering tanpa harus kehausan dalam waktu yang cukup lama.
Selain unta, hewan lain yang biasa hidup di daerah gurun ini adalah kalajengking, semut, kadal, maupun ular.
- Abiotik
Abiotik adalah komponen mati atau tak hidup yang ikut mendukung keseimbangan ekosistem padang pasir. Komponen abiotik ini meliputi tanah, pasir, batu, udara, maupun air.
- Pengurai
Pengurai adalah organisme yang bertugas untuk menguraikan bahan organik dari makhluk hidup yang sudah mati (misal: tanaman mati, bangkai hewan).
Pengurai atau yang biasa disebut sebagai dekomposer ini akan menyerap sebagian hasil penguraian dan membuang beberapa zat sederhana ke tanah untuk digunakan lagi oleh produsen yang tak lain adalah tanaman gurun (misal: kaktus).
Comments
Post a Comment
silahkan komentar disini, dan gunakan bahasa yang baik dan benar, dan juga saya beritahukan blog ini DOFOLLOW.